Times New Roman adalah sebuah typeface berjenis Serif yang didesain oleh seorang desainer typeface bernama Stanley Morison pada tanggal 3 Oktober, 1931. Bersama dengan Victor Lardent, seorang juru gambar, mereka memulai untuk mendesain sebuah typeface baru dimana mereka memfokuskan tujuan dari typeface ini untuk menjadi lebih efisien untuk digunakan dan dibaca. Mereka mencoba untuk membuat Times New Roman dimana font ini dapat memuat sebanyak-banyaknya huruf dalam satu baris namun tetap dapat dibaca dengan baik. Nama Times New Roman sendiri diambil dari nama koran Inggris yaitu Times of London.
Konsep yang saya ambil disini adalah vintage. Font ini merupakan sebuah font yang didesain untuk koran lampau sehingga memiliki sentuhan vintage. Penggunaan color palette berupa oranye, kuning, dan biru dikarenakan kesan bersejarah atau vintage dari font ini dimana Times New Roman sendiri merupakan sebuah font yang didesain sejak tahun 1931. Kombinasi ketiga warna ini memiliki kesan antic yang terkadang ditemukan pada koran-koran pada masa itu. Tekstur lipatan kertas digunakan untuk menonjolkan kesan manual atau mengembalikan kesan kertas koran yang dilipat-lipat. Serta digunakan untuk menambahkan kesan 3D atau dapat lebih berinteraksi dengan siapapun yang melihat secara langsung. Penggunaan elemen elips pada beberapa huruf digunakan untuk menunjukkan beberapa detail dari serif ini. Tumpahan huruf dari huruf “O” merupakan bagian dari jenis font yaitu Regular, Italic, Bold, dan Bold Italic serta contoh visual font dari A-Z.