Ketika mendapat undangan dari Fakultas Seni & Desain UMN, saya merasa tersanjung. Hal ini karena kami masih baru dalam hal pameran seni. Namun, saya segera tertarik ketika melihat tema dan branding mereka yaitu Nusakara. Panitia memaknai brand tersebut sebagai cahaya lentera yang membawa terang baru. Ditambah dengan tema Budaya Nusantara yang mengangkat nilai bangga akan diri sendiri. Hal tersebut cocok dengan nilai Atma GLAM. Atma GLAM yang menggabungkan antara galeri, perpustakaan, arsip dan museum, mecoba merefleksikan pada karya-karya pendiri yang ditujukan untuk Tuhan dan Tanah Air.
Pada pameran kali ini, sesuai dengan tema besar yang diberikan oleh panitia, maka kami membawa tema tentang menguak keindahan kekayaan Nusantara. Tanah air kita Indonesia sangat kaya akan berbagai karya seni yang indah dan unik. Semua itu timbul karena keberagaman yang kita miliki. Keberagaman itulah kekuatan yang dimiliki oleh Indonesia dan kita harus bangga akan hal tersebut.
Pada pameran kali ini, kami mencoba menampilkan salah satu identitas yang kami banggakan yaitu Frans Seda. Beliau merupakan seseorang yang sangat mencintai Indonesia dan kagum akan Tanah Airnya. Hal itu terlihat dari kesukaannya untuk mengoleksi berbagai benda-benda khas dari seluruh Indonesia. Maka kali ini, kami mencoba menampilkan beberapa koleksi beliau yang jarang diketahui cerita dan keberadannya. Melalui acara ini, kita bisa melihat berbagai karya seni dari Indonesia yang di dalamnya mengandung nilai yang mendalam.
Akhir kata, saya mengapresiasi Nusakara Artspace karena berani mengangkat tema yang sangat kuat. Semoga acara ini dapat memancing tema-tema lain yang berhubungan dengan kekayaan Nusantara.
Catatan singkat dari kurator Atma GLAM, Lian Hateveana Dhita mengenai Nusakara Artspace Exhibition 2021
Belum ada komen, tambahkan punyamu sekarang! on Darpamada – Atmajaya