Pameris
Shafa Mega Cahya. K
Miki Pratama
Iqbal Adh Sunny
Lang Bagja
Riezky Aulia
I Wayan Nain Febri
Nanang Rakhmat Hidayat
Oleh I Wayan Nain Febri
Ketika Prodi Film dan Televisi ISI Yogyakarta mendapatkan proposal tawaran kolaborator pameran Darpamada, yang diselenggarakan oleh Nusakara ArtSpace Universitas Multimedia Nusantara, bagi kami, ini adalah sebuah tantangan kebersamaan yang positif untuk merespon fenomena perubahan kebiasaan baru yang mengharuskan segala kegiatan dilaksanakan secara daring. Bagi para kreator video seni, Pandemi Covid-19 yang sedang melanda Indonesia, merupakan sebuah inspirasi baru yang merubah semua kebiasaan-kebiasaan individu, merubah segala pola pikir dan bersikap dalam tatanan bersosialisasi. Pandemi ini mengingatkan kita tentang pentingnya seorang individu ‘kreator video seni’ dalam menginstropeksi diri, membuat seorang kreator mampu lebih berpikir dalam tentang manfaat diri sendiri bagi orang lain, bagi kelompoknya, serta bagi masyarakat sekitarnya, yang tentu saja pengaruh ini didapat dari pola piker yang diterapkan didalam karya kreator video seninya, karena karya dapat berpotensi untuk mengajak berpikir tentang kondisi yang terjadi di lingkungan sosial setiap individu. Tema pameran Darpamada “Celebrating Yourself” ini bertujuan untuk mengungkapkan rasa bangga akan keunikan dari seorang kreator karya seni baik secara individu ataupun bentuk karya seni ciptaannya.
Program studi Film dan Televisi ISI Yogyakarta mengirimkan 6 karya video seni sebagai Kolaborator dalam pameran Darpamada ini, karya-karya pilihan ini merupakan ‘sebuah hal’ yang dapat mengingatkan kita mengenai nasib yang sedang melanda bangsa Indonesia, hal ini terjadi karena wabah pandemi Covid-19, karya-karya ini juga merupakan sebuah ‘sentilan’
(teguran) dari seseorang individu kreator video, kepada semua lapisan masyarakat tentang pentingnya peran individu didalam sebuah lingkungan kelompok masyarakat, tidak ada sebuah kelompok tanpa individu-individu yang tergabung didalamnya, tidak ada kelompok yang tidak terpengaruh oleh pola pikir individu di dalamnya. Pada dasarnya setiap individu memiliki peran serta dan pengaruh yang sama terhadap kelompok-kelompoknya masing-masing, tergantung dari sikap prioritas yang di utamakan oleh individu yang bersangkutan. Karya seni video dari 4 orang mahasiswa Prodi Film dan Televisi ISI Yogyakarta, Iqbal Adh Sunny Setiawan (Sugesti
2019), Shafa Mega Cahya K (Penyebaran-2019), Lang Bagja berkolaborasi dengan Riezky Aulia (Kabar Buruk-2019) merupakan sebuah respon yang tercetus dari sebuah pemikiran yang panjang untuk berkarya menyikapi pandemi yang sedang berlangsung, karya yang di hadirkan merupakan sebuah ‘peringatan tegas’ mengenai bahayanya penularan covid-19 dari individu ke kelompok pergaulannya masing-masing, oleh sebab itu peran penting yang dirasakan paling cocok untuk kondisi saat ini adalah berdiam diri di tempatnya masing-masing dan menghindari kerumunan, karena pada saat seperti sekarang ini ‘’menahan diri’’ adalah sebuah sikap yang bijaksana, hal ini harus dilakukan untuk masa depan kelompok yang lebih baik. Dengan menahan diri untuk tidak bergerombol, merupakan sebuah perayaan kesendirian yang patut di
bangkakan dan dirayakan dengan terciptanya sebuah karya video seni yang terinspirasi dari kegiatan ‘mengisolasi diri’. Secara fisik seorang kreator akan Nampak terdiam dan menyendiri, akan tetapi secara mental dan pikiran harus senantiasa terbebas dari sebuah ruangan. Pikiran akan terus melayang dan imajinasi kreatif harus selalu di tuangkan di saat situasi ‘isolasi’ sudah sedikit melonggar. Kegelisahan seorang individu juga tergambar dari Karya Mahasiswa Prodi Film dan Televisi ISI Yogyakarta Dionisius Miki Pratama (What is Beauty-2019) yang tertuang dalam bentuk vide seni, didalamnya merupakan reaksi seorang individu dalam mengusir sebuah kesendirian dalam waktu yang sangat lama, sehingga ia menemukan keindahan dalam sebuah kegiatan melukis. Melukis didalam media digital merupakan sebuah kegiatan penyaluran emosi personal secara professional, Pandemi ini akan disikapi berbeda oleh setiap individu, sebagai seorang mahasiswa sebagai calon penerus bangsa, pandemic ini akan diskapi secara kreatif dan tetap berkreasi. Pemilihan penggunaan visual animasi 2 dimensi merupakan pilihan yang tepat dikala pandemi, karena proses penciptaan dan kreasinya tidak membutuhkan banyak orang, sehingga tidak menimbulkan gerombolan yang berpotensi dalam menularkan wabah covid-19. Karya Dosen Prodi Film dan Televisi ISI Yogyakarta, Nain Febri (Kontaminasi-2017) mengingatkan kita arti rentannya seorang individu dalam tertular penyakit apapun karena individu tidak mengontrol pola hidup konsumsi sehari-hari, kesadaran akan ‘kontrol personal’ untuk diri sendiri merupakan sebuah hal yang sangat penting untuk menjaga tubuh agar selalu sehat dan terhindar dari penularan virus. Karya Dosen berikutnya dalah “Puzzel Island” yang di buat oleh Nanang Rakhmat Hidayat, karya ini mengingatkan kita tentang Indonesia yang terdiri dari pulau-pulang yang merangkul menjadi satu dari Sabang sampai Merauke, Karya ini mengingatkan kita mengenai berbagai macam hal yang terjadi di Indonesia, meskipun bermacam- macam akan tetapi semuanya tergabung menjadi satu jiwa yaitu Indonesia, pada dasarnya Indonesia terdiri dari rakyat yang saling bekerjasama untuk membangun negeri, akantetapi di masa sekarang ini ‘menahan diri’ untuk tidak berkumpul juga merupakan bentuk usaha diri sendiri dalam mentaati peraturan pemerintah yang berlaku, mengurung dan membatasi diri merupakan bentuk yang paling sederhana dari perjuanganrakyat Republik Indonesia dalam melawan penyebaran virus Covid-19.
Dalam pameran Darpamada yang terselenggara ini, Prodi Film dan Televisi ISI Yogyakarta sangat berterimakasih kepada semua pihak penyelenggara, harapan kedepan pameran ini merupakan buktinyata semangat persahabatan Nusakara ArtSpace UMN dengan Prodi Film Televisi ISI Yogyakarta, yang selalu menghargai ide-ide personal untuk di sampaikan kepada semua pihak. Akhir kata, Selamat mengapresiasi karya video seni dan Terimakasih..
Belum ada komen, tambahkan punyamu sekarang! on Darpamada Prodi Film dan Televisi ISI Yogyakarta